Friday, September 27, 2013

NGAJI di WARTEG: Haramnya Musik Bagian 3 (kultwit oleh @Syarif Baraja)

Dari Khazanah Islamku
1. Bismillah, saya akan lanjut kultwit tentang #musik.

2. semoga ada manfaatnya.

3. Kali ini saya ingin share ucapan dari Ibnul Qayyim tentang musik. Beliau menulis kitab: Ighatsatul Lahfan min Mashayidi As Syaithan.

4. Artinya: menolong orang dari perangkap-perangkap setan. Ingin rasanya mengkultwitkan isi kitab itu, krn begitu pentingnya.

5. Agar selamat dari perangkap setan, kita harus tahu apa saja perangkap2nya. Kadang kita tidak sadar sudah terperangkap setan.

6. Apakah anda ingin terjerat perangkap setan? Ibnul Qayyim menjelaskan perangkap2 itu dengan detil.

7. Firman Allah : Sesungguhnya setan adalah musuh, maka jadikanlah dia sebagai musuh,

8. sesungguhnya dia mengajak golongannya untuk (bersama-sama) menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. Qur’an surat Fathir ayat 6

9. Ayat diatas menjelaskan mengapa setan harus dimusuhi. Karena mengajak untuk menjadi penghuni neraka.

10. Sudahkah anda menganggap setan sebagai musuh? Atau anda menganggap setan jadi teman akrab
anda?

11. Sudahkah anda merasa perlu untuk melawan setan? Sudahkah anda benar-benar melawan setan?

12. Atau karena setan adalah makhluk Allah, maka anda tidak memusuhinya lagi?

13. Setan memiliki kiat-kiat untuk mencari pendukung. Ada langkah-langkah untuk mencari pengikut.

14. Selangkah demi selangkah, tidak frontal dan vulgar. Sedikit demi sedikit. Tanpa sadar, mereka sudah ikut setan terlalu jauh.

15. Tanpa sadar, mereka sudah terlalu jauh dari kebenaran. Inilah pentingnya tahu langkah-langkah setan.

16. Kata Ibnul Qayyim [selanjutnya disebut IQ] : salah satu perangkap setan untuk menipu orang2 yang memiliki sedikit ilmu, iman dan akal,

17. Untuk menyandera hati orang bodoh dan batil: yaitu mendengarkan tepuk tangan, siul-siulan, dan menyanyi dengan alat musik yang haram.

18. Syarif : Ingat, bukan berarti ada alat musik yang halal, kata yang haram ini untuk mensifati kata alat musik.

19. Dalam kultwit sebelumnya, ada hadits yang mengharamkan seluruh jenis alat #musik, disamakan dengan khamr, zina dan sutera.

20. IQ: Semua itu menghalangi hati dari Al Qur’an, menjadikan hati terfokus pada maksiat dan kefasikan.

21. Syarif: di sini mulai ada bahaya #musik. Pertama, menghalangi hati dari Al Qur’an.

22. Orang yang hatinya terisi dengan #musik, tidak akan bisa diisi oleh Al Qur’an.

23. IQ: musik adalah qur’annya setan, dan tembok tebal yang menghalangi manusia dari Ar Rahman.

24. Syarif: Ibnul Qayyim di sini menggunakan kata Ar Rahman untuk Allah, yang artinya Maha Pengasih.

25. #Musik menghalangi hati dari Allah. Hati yang terhalang dari Allah, maka terhalang juga dari rahmatNya.

26. Rahmat Allah ada dua macam, rahmat umum, dan rahmat khusus. Rahmat umum, diberikan pada seluruh makhluk.

27. Rahmat khusus hanya diberikan pada orang-orang beriman. Karena hati jauh dari Al Qur’an, jauh dari Allah,

28. Karena hati jauh dari Al Qur’an, jauh dari Allah, maka tidak mendapatkan rahmat khusus, eksklusif untuk orang-orang pilihan, yang dekat dengan Allah, yang beriman pada Allah.

29. Ibaul Qayyim: nyanyian yang diiringi #musik adalah ruqyah zina dan liwath.

30. Syarif: syaikh @MohamadAlarefe pernah menjelaskan hal ini dalam salah satu ceramahnya: ketika kita mendengar nyanyian,

31. Kita membayangkan kenyataan syair itu di pikiran kita. Seperti syair : aku memelukmu, rambutmu yang menawan…dsb

32. Ini akan membuat kita membayangkan dalam pikiran kita, di situlah setan masuk, menggoda kita untuk “mempraktekkan”.

33. Kita membayangkan indahnya saat berdua bersama kekasih, bertukar cerita sambil bergandeng tangan.

34. Maka kita tergerak untuk berbuat maksiat, kita yang “jomblo” akhirnya tergerak mencari pacar, agar bisa merasakan “nikmatnya”.

35. Pertama-tama apel di rumahnya, lalu pergi berdua di tempat sepi. Di situ setan masuk lebih jauh. Dan terjadilah perzinaan.

36. Diawali dengan musik yang mengiringi syair cinta, makin menawan hati, membuai angan, tapi setan yang membuai angan.

37. IQ: ketika kamu lihat mereka sedang mendengar musik, mereka diam, tenang tanpa bergerak. Hati mereka terfokus pada musik.

38. Tubuh mereka bergerak mengikuti alunan musik.

39. Syarif: orang yang senang mendengar musik, tak akan senang mendengar Al Qur’an.

40. Kita tidak ingin berteman dengan setan, tapi kita masih asyik mendengar #musik, yang menjadi alat setan untuk menjaring pengikut.

41. Sampai di sini dulu dari Ibnul Qayyim, insya Allah kita lanjutkan lagi.

No comments:

Post a Comment