Friday, July 21, 2017

NGAJI di WARTEG: Taatlah pada Suami




Assalamualaikum.

Salah satu yang saya rasa sulit untuk dilakukan semenjak menikah adalah taat alias nurut sama suami. Apalagi saya terbiasa dengan orang tua yang demokratis, ga banyak ngatur, asal bertanggung jawab dan orang tua cukup percaya pada anak-anaknya.

Ketika menikah dan pindah ke Antep, jauh dari orang tua dan harus hidup bersama suami, ya iyalah namanya juga udah nikah, satu per satu masalah pun timbul. Saya masih terbawa suasana demokratis di rumah dan keluarga saya dan sulit untuk langsung nurut sama suami, hingga akhirnya perselisihan tak terhindarkan. Dan taat kepada suami ini jelas terasa berat karena menutup banyak pintu buat saya. Ada banyak keinginan tertunda entah sampai kapan. Ada banyak mimpi terpendam. Ada banyak hal terabaikan.

Entah kapan mulanya saya mulai mengalah dan mendengar serta menuruti apapun kata-kata dan kemauan suami tapi yang pasti butuh proses yang panjang dan baru pada tahun ketujuh pernikahan, saya benar-benar paham maksud dari "taat pada suami". Mudah-mudahan teman-teman ga perlu waktu lama untuk paham, yaaa. 😉

Satu hal yang pasti, taat pada suami adalah kunci surga untuk istri.
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Jadi, balasan untuk istri yang taat pada suami sungguh besar dan tak ada yang bisa menandinginya. Dan ternyata taat pada suami juga membuka pintu rejeki untuk istri. Ajib.

Ada kalanya, saya ingin melakukan sesuatu yang saya anggap biasa saja tapi ternyata suami tidak menyukainya. Saya pikir, "ga apa-apa." Padahal saya belum lagi minta ijin dari suami. Dan ketika saya sampaikan, dia berkeberatan, gegana (gelisah, galau, merana -- red) pun datang. Eng ing eng... Haruskah saya taat suami atau jalan terus dengan rencana saya, toh rencana yang mulia, ga melanggar syariat. Hmm, melanggar keinginan suami, yang pasti sih.

Setelah lama berpikir, menimbang, menyampaikan dengan bahasa yang halus sambil pijit-pijit mesra (apa sih 😅), tetep mas bojo bergeming. Ga boleh, ya, ga boleh. Jangan, ya, jangan. Titik. Hancur hatiku, mengenang dikau...🎤 (drama queen kali lah, dikau, buk).

Karena sudah malam, sudah ngantuk, saya pun tidur dengan perasaan campur aduk. Tapi, saya akhirnya mengurungkan niat untuk menjalankan rencana saya. Bagaimana pun, dia adalah suami saya yang akan menjadi pihak paling repot kalo ada masalah. Dia yang paling bertanggung jawab. Dia penentu surga atau neraka untuk saya, kelak. Sudahlah, terima saja perintah suami tercinta dan lupakan rencanamu itu, ya, bu?

Hari berganti. Tau-tau, hari itu saya mendapatkan buku yang saya inginkan dan saya pikir sudah habis terjual, dapat hadiah dari kakak ipar, dapat diskonan toples buat lebaran. Dududu, senangnyaaa 😘😘

Bukan hanya itu, besoknya si chingu bilang, "Mau kirim barang yang ketinggalan plus memenuhi janji. Free ongkir." Masya Allah. Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang hendak kau dustakan?

Saya tak paham di mana hubungan antara taat pada suami dan mudahnya rejeki, apalagi rejeki sudah ditetapkan Allah Ta'ala. Ustad Bachtiar Nasir pernah berkata, Allah Maha Membalas ketaatan yang sedikit dengan pahala berlimpah kepada hambaNya. Jika ridho Allah adalah ridho orang tua; taat suami adalah taat juga kepada Allah (memenuhi perintahNya untuk taat pada suami), maka mungkin itulah balasan yang saya dapatkan. Semoga Allah mudahkan kita untuk selalu taat kepada suami. Aamiin.

13 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete