Alhamdulillah, pada sesi kelima webinar, Rumah Inspirasi bagi-bagi tautan (link) yang dapat digunakan untuk homeschool berbasis internet.
Apa itu homeschool berbasis internet?
Homeschool berbasis internet berarti kegiatan homeschool melibatkan internet sebagai alat untuk belajar.
Apa tidak bahaya, mengingat internet memiliki banyak efek negatif?
Internet adalah perpustakaan terbesar di dunia dan kesempatan untuk belajar dari guru-guru berkualitas dari seluruh penjuru dunia menjadi mungkin dengan internet walau memang di sisi lain kita mempunyai masalah banjir informasi saking banyaknya informasi yang tersedia di internet dan masalah pornografi atau kejahatan di dunia maya. Tapi, orang tua dapat memperkenalkan internet pada anak sebagai media atau alat untuk belajar. Orang tua dapat mengajarkan cara menggunakan mesin pencari, direktori atau cara ikut serta di
forum-forum diskusi dan sebagainya. Orang tua pun harus sudah tahu dan paham ketika memutuskan untuk melibatkan internet dalam homeschool. Orang tua yang tahu tujuan dan kuat serta melek internet insya Alloh dapat meminimalisasi dampak buruk dan mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari internet. Bagaimanapun keberadaan internet tidak dapat diabaikan dan alangkah indahnya jika cinta pertama anak terhadap segala hal termasuk internet adalah karena peran orang tua, begitu ungkap mba Lala. So sweet, mba Lala ^^!
Bagaimana caranya?
Yang pasti orang tua harus tahu strategi dasar penggunaan internet: mengenali tujuan dan kebutuhan sehingga dapat memilih media yang diperlukan (apakah gambar atau teks, dan sebagainya)
Selain itu orang tua juga harus menerapkan aturan main, berapa lama anak boleh mengakses internet dan apa saja yang boleh dilihat. Yang pasti keterlibatan internet dalam hidup anak harus terus diawasi. Jika sudah terlihat gejala ketagihan maka lakukanlah puasa internet alias tidak berinteraksi dengan internet sama sekali sampai gejala tersebut hilang.
Apa saja yang dapat dilakukan dengan internet?
1. Mencari materi belajar dengan menggunakan mesin pencari google atau bing.
2. Belajar beberapa mata pelajaran secara gratis atau berbayar.
3. Mengikuti kursus online melalui coursera.org atau iversity.org
Orang tua dapat juga mencari kurikulum homeschool yang ingin diterapkan di internet. Kurikulum ini tersedia secara gratis maupun berbayar.
Bagaimana dengan saya?
Sejauh ini saya belum secara terang-terangan melibatkan internet dalam kegiatan belajar kami. Porsi terbesar internet masih untuk saya dalam mencari materi untuk belajar. Sementara anak-anak sudah mulai mengenal youtube dan sudah bisa meminta video tertentu yang ingin mereka tonton. İtupun tidak sepanjang hari. Jika bosan, mereka akan lari-larian keliling apartemen kami atau main dengan mainan yang mereka punya. Menurut mas Aar, bermain masih jauh lebih penting dan lebih baik untuk perkembangan anak daripada bergaul atau main sendiri dengan internet.
Homeschool tidak harus melibatkan internet. Penggunaan internet sangat tergantung pada keputusan orang tua dan kebutuhan anak. Setidaknya kita perlu tahu bahwa ada media internet yang dapat membantu proses homeschool kita.
Buat saya, sesi ini sangat mencerahkan karena internet bukan hanya facebook atau twitter untuk narsis melainkan juga sarana untuk belajar. Sebagai bukti, insya Alloh saya akan mencoba salah satu situs kursus online yang diinformasikan kemarin: coursera.org.
Jika Anda tertarik untuk mengikuti webinar homeschool, silakan kunjungi Rumah Inspirasi untuk info lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment