Assalamualaikum.
Belakangan aku lagi FOMO, gaes. Fear of Missing Out. Jadinya, aku pantengin terus tu si X, mengikuti semua cerita dan perkembangan yang terjadi di negara Indonesia tercinta.
Tapi, temenku, keknya bukan temen sih kalo komennya begini: Ngapain lu, FOMO, nanti stres.
Dia ga tau kalo aku tu stres kalo liat kerjaan dia. Cuma sekedar FOMO di X doang mah, aku excited banget. Ternyata negaraku itu seseru ituh.
Trus aku cerita deh sama temen seruangan. Untungnya dia bukan fans mana-mana. Alias, orangnya ga mendukung partai atau kubu manapun. Kalaupun mendukung, dia ga cawe-cawe sampe semua orang tau. Punya temen kek gitu tu penting banget, lo, gaes. Karena kalo temen kita ga satu frekwensi, dia bakal nyinyir aja sama semua cerita kita.
Dan orang seperti itu ada juga di kantor. Hadeeeh. Udah dua kali aku eyel-eyelan sama dia. Lelah banget. Padahal dia orang paling logis yang aku tau. Ternyata, demennya main tiktok. Ya sudah lah.
Jadi, FOMO-ku itu, aku simpen sendiri. Hanya untuk kalangan terbatas.
Secara pribadi, aku tu belajar banyak banget dari semua hal yang terjadi akibat peringatan darurat itu. Secara pribadi, aku tu ga ada apa-apanya, gaes. Masih kurang banget ilmuku. Masih cetek banget pemahamanku. Intinya, aku tu nobody. The real nobody.
Dengan segala gonjang-ganjing urusan kerjaan, dan semua reminder yang seliweran seiring dengan perkembangan masa-masa peringatan darurat ini, aku makin diingatkan, jangan bacot! Jangan flexing. Jangan norak.
Fokus. Fokus. Fokus.
Masih banyak yang harus dipelajari. Masih banyak yang harus diperbaiki. Masih banyak cita-cita dan mimpi yang harus diraih tanpa tidur lagi. Kalo masih harus ngurusin yang ga penting, kapan mendapatkan kesuksesan yang hakiki?
Alhamdulillah.
Mungkin ini jalan aku untuk berproses menjadi aku yang lebih baik. Semoga.
No comments:
Post a Comment