Ustad Nouman menyampaikan bahwa analogi ayat itu adalah bagaikan kita diterima bekerja di sebuah perusahaan padahal kualifikasi kita sebenarnya tidak memenuhi persyaratan namun si perusahaan percaya bahwa kita mampu melaksanakan tugas yang kelak diberikan.
Allah Ta'ala Maha Tahu kualifikasi kita sebagai seorang hamba. Bahkan sholat, tilawah, shaum dan segala ibadah kita adalah tidak ada artinya untuk Allah yang Maha Tinggi. Tapi Allah percayakan amanah menjadi seorang muslim kepada kita karena Allah Maha Tahu bahwa kita mampu menjalankan tugas kita.
Ustad Subhan Bawazier pernah berkata, "Allah Ta'ala kasih kita bangun pagi dengan keyakinan bahwa kita mampu melewati ujian hari ini. Tinggal kita banyak bersyukur dan memohon pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat."
Kembali kepada ayat di atas, Allah menegaskan bahwa tugas dan ujian kita di dunia ini akan mudah. Jauh lebih mudah dari tugas dan ujian yang diberikan pada nabi Ibrahim alaihis salam. Tugas kita hanyalah menjadi taat kepada Allah Ta'ala tanpa panjang keluhan. Dan yakinlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu ada melindungi dan menolong karena Dialah sebaik-baik pelindung dan penolong.
Yakin adalah kata kunci. Yakin adalah jawaban dari segala keruwetan dan kesakitan. Jika kita yakin waktu magrib akan datang, kita pasti sabar berpuasa berapapun lamanya (Aa Gym). Jika kita yakin pertolongan Allah akan datang, mengapa kita tak sabar menantinya?
Yakin bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Yakin bahwa hidup ini singkat dan fana. Yakin bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja karena ada Allah yang Maha Besar.
"Hasbunallah wa nikmal wakil, nikmal maula, wa nikman nasir."
Khutbah Ustad Nouman mengenai surat Al-Hajj: 78 bisa dilihat di sini.
Semoga bermanfaat.
Foto: Bethlehem, diambil dari The Palestinian Information Center
Semoga bermanfaat.
Foto: Bethlehem, diambil dari The Palestinian Information Center
No comments:
Post a Comment