Wednesday, September 13, 2017

Membuat Asinan Zaitun (Zeytin Salamurası)



Assalamualaikum.

Asinan zaitun adalah buah zaitun (yang hijau atau yang hitam) yang diasinkan dan biasa disantap sebagai teman sarapan. Awal tiba di Antep, jangan harap saya sudi menyantap si zaitun. Pasti dilepeh. Huek, tak sedap. 😊

Sampai pada satu hari, bapake lagi sarapan dan nyemilin zaitun hijau kayak sesuatu yang sedap. Ngiler, kan?
"Emangnya enak ya?"
"Rasain aja ndiri, nih." 

Tampangnya sih menjanjikan. Zaitun hijau bermandikan minyak zaitun dan cabe bubuk. Gulp. Tes, satu biji. Rasanya masih aneh tapi lumayan ada asin, gurih. Tes lagi. Lagi dan lagi akhirnya saya jadi jurig zaitun di keluarga alias kalo sarapan, pasti saya ngincer zaitunnya. Haha, lupakan rasa malu.

Tapi, itu zaitun hijau yang diasinkan sama bumer loh ya. Makanya rasanya sedap. Kalo kita beli asinan zaitun hijau dalam kemasan, bukan asin lagi rasanya, asem. Pernah sekali saya beli produk keluaran BIM yang rasanya pas tapi tetep asinan zaitun buatan sendiri jauh lebih enak.

Sekarang, saya bisa makan si zaitun hijau dan hitam. Alhamdulillah. Malah bukan hanya untuk sarapan. Bisa tiap saat saya ngemil zaitun. Untuk zaitun hitam, kami masih membeli yang kemasan. Merk Marmarabirlik menjadi pilihan kami tapi itupun kadang ga selalu pas rasanya. Untuk yang hijau, kami membuat sendiri sekalian nyetok persediaan setahun walau biasanya bulan Maret-April, stok sudah keburu habis. Nah, berikut ini cara membuat asinan zaitun sendiri. Selamat mencoba.

Asinan Zaitun
Bahan:
7 kg zaitun, bisa lebih sesuai kebutuhan
Toples plastik ukuran besar
Lemon secukupnya
Garam secukupnya
Air

Cara membuat:
1. Zaitun hijau biasa dipanen sekitar bulan November. Jadi belilah sekitar waktu itu dan langsung kerat zaitun dengan pisau (jangan simpan zaitun karena ia akan menghitam dan rasanya tak sedap lagi). Proses pengeratan ini untuk membuat air garam menyerap masuk. Buat sayatan tiga-empat pada buah zaitun. Lakukan hingga habis.
2. Masukkan zaitun pada toples yang sudah diisi air. Usahakan semua zaitun tenggelam dalam air.
3. Terakhir, bagian atas, beri garam (4-5 genggam) dan tutup dengan irisan lemon di seluruh permukaannya.
4. Simpan zaitun di tempat teduh selama dua minggu.
5. Ganti air zaitun setelah dua minggu. Buang air dari toples dan isi lagi dengan air. Lakukan setiap hari atau dua hari. Jika suka bisa juga menambahkan garam setiap kali mengganti air supaya zaitun tetap asin. Pada awal-awal penggantian air, zaitun masih keras dan pahit. Setelah air berganti berkali-kali, zaitun menjadi lunak dan rasa pahit pun hilang. Berapa kali mengganti air? Sampai rasanya sudah ga pahit lagi.
6. Jika zaitun sudah "masak" dan siap disantap, ambil sedikit dari dalam toples dengan menggunakan centong. Tiriskan, bilas, beri sedikit minyak zaitun dan cabe bubuk. 
7. Siap dihidangkan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...