![]() |
Pada suatu hari di depan rumah... |
Assalamualaikum.
Kalo kamu tiba di postingan ini, kamu berarti sudah melalui banyak cerita tentang aku, yes, yeorobun? Kalo kamu tiba-tiba ada di postingan ini, well, ini semacam disclaimer lah ya.
Nama blog ini memang bau-bau Turki gitu ya, karena aku pernah tinggal di Turki selama 7 tahun. Semua hal yang terjadi selama aku tinggal di sana, ada di blog ini. Sekarang aku ga tinggal di Turki lagi. Sudah sejak 2017 aku kembali ke pangkuan ibu pertiwi, jiah. Jadi, postingannya pun udah ga bau-bau Turki lagi lah.
Termasuk status diriku. Tadinya aku istri orang Turki. Sekarang aku bukan istri orang Turki lagi. Jadi, kalo ada yang tanya soal nikah sama pria Turki atau gimana rasanya tinggal di Turki, jawabanku pasti udah ga apdet lagi, ya, pemirsa. Udah basi lah gitu.
Kenapa aku ganti status? Well, udah suratan takdir yakan? Ga bisa juga kutolak. Sama seperti ketika aku menikah dengan orang Turki padahal maunya nikah sama orang UK, haha. Berpisah dari orang Turki pun di luar kehendak aku tapi saat ini aku melihatnya sebagai jalan keluar terbaik dari masalah hidupku. Bukan lagi soal kekurangan dan musibah. Semua sudah diatur oleh Allah, penulis skenario terbaik. Jadi, dinikmati saja.
Apa aku mau nikah lagi sama orang Turki? Hey, kan aku maunya nikah sama orang UK...
Aku belum ada rencana menikah lagi. Semua kehebohan hidup di status aku saat ini terasa lebih nyaman dibanding saat aku berstatus istri seseorang. Aku jadi paham kenapa banyak perempuan lebih memilih hidup sendiri. Bebannya lebih ringan. Ga takut dicap macam-macam? Ah, itu kan omongan orang. Buat apa didengar? Buat apa dimasukkan hati? Mereka ga bayarin tagihan listrik kita, ga beliin makanan kita, ga jajanin kita makanan yang enak-enak juga. Kenapa risau?
Intinya, saat ini aku hepi. Mau jajan, ngemil, tidur, goleran, rebahan, jalan-jalan, malas-malasan, tidak ada yang melarang. Tidak ada yang komen. Tidak ada yang sidak. Tidak ada yang bacot. Hahaha. Mau kerja keras, silakan. Mau liburan, monggo. Mau belanja, sok wae. Mau ngirit macam orang ekonomi sulit, ya bisaaa. Bebas. Lepas.
Bukan. Aku bukan mau mengejek atau mengolok-olok perempuan yang menikah loh ya. Semua ada hepinya, ada sedihnya. Tapi, akupun walau tidak berstatus menikah, bisa tetap hepi dan sedih juga. Hanya saja, jenis hepi dan sedihnya beda dan aku lebih suka jenis hepi dan sedihku saat ini. Begitu.
No comments:
Post a Comment