Jadi, simit bisa dibilang roti bagel a la Turki. Roti ini banyak dijual di toko roti. Di tempat keramaian seperti
pasar atau taman, biasanya simit dijual oleh abang-abang atau simitci. Si simitci ada yang jualan pake gerobak, ada juga yang bawa simit di wadah yang lebar dan kemudian dijunjung di kepalanya sambil keliling dan teriak "simitci!"
Saya ga terlalu sering beli simit karena ga terlalu suka wijen. Tapi kali ini saya coba manggang simit karena roti di rumah habis. Dan karena simitnya ala Warteg Gaziantep, wijennya sekadarnya saja hehe.
Simit
(dari My Home Diary in Turkey)
Bahan:
3 cup terigu
1 1/4 cup air hangat (ga dipake semua)
1/2 sdm ragi instan
2 sdm gula
2 sdt garam
1 buah telor, suhu ruang
2 sdm minyak sayur
Wijen secukupnya
Cara membuat:
1. Campur terigu dan garam, aduk rata. Kemudian tambahkan gula dan ragi. Aduk rata.
2. Masukkan telor, minyak dan air hangat (saya masukkan air sedikit-sedikit).
3. Uleni sampai tidak lengket di tangan (saya beri terigu lagi untuk membantu menguleni).
4. Simpan di tempat hangat (saya simpan di oven suhu 50 der C dengan lampu menyala) selama 60 menit hingga adonan mengembang.
5. Bagi adonan menjadi 10. Ambil 1 bagian, bagi 2, buat adonan memanjang seperti tali kemudian pilin adonan menjadi satu seperti tambang. Tata di loyang yang sudah dialas kertas baking. Tunggu 30 menit (saya ga nunggu lagi).
6. Oles dengan air dan taburi wijen. Jika mau bisa juga adonan digulingkan di wijen hingga menutupi badan simit.
7. Panaskan oven 180 der C.
8. Panggang selama 25--30 menit.
No comments:
Post a Comment