Assalamualaikum.
Kacang bawang. Kudapan khas hari raya yang makannya sekejap, bikinnya berjam-jam. Karena itu, saya ga pernah sekalipun melirik kudapan ini dan ga pernah niat pengen bikin. Tapi, ibu saya termasuk yang rajin membuat kacang bawang. Dan ketika saya kembali ke Antep membawa kacang bawang buatan ibu, kakak ipar ternyata doyan, sodara-sodara. Jadilah tiap mudik ke Jakarta, pesenannya cuma satu: kacang bawang.
Kacang tanah di Antep ga seperti kacang tanah di Indonesia. Kacangnya besar-besar dan ga semanis kacang Indonesia. Saya kadang beli sedikit untuk sekedar membuat bumbu kacang. Biasanya orang Antep mengudap kacang tanah sembari ngeteh.
Pas kakak ipar punya stok kacang tanah kulit banyak, pas saya dikasih pula sedikit. Tadinya saya pikir saya mau bikin bumbu kacang buat gado-gado dan sate ayam. Lupakanlah. Yang doyan bumbu kacang ya cuma saya. Akhirnya, saya kepikiran bikin kacang bawang. Kakak ipar yang tau saya mau bikin kacang bawang langsung semangat, "Nanti kami kupasin deh, kamu bikin yang banyak." Hadeh.
Sebelum dia menghujani saya dengan kacang tanah, saya tes dululah, membuat kacang bawang dengan menduga-duga kebiasaan ibu saya dalam membuat kacang bawang. Sukses. Sukses merana menikmati aroma rebusan kacang dan bawang putih memenuhi dapur. Ingatan langsung terbang ke masa-masa menjelang lebaran dan kampung halaman. Dan mata pun mulai berkaca-kaca. Kacang bawang membuatku melow, pemirsah.
Kacang Bawang Gurih Renyah Tanpa Santan