Monday, November 30, 2015

Dia Bukan Untukmu, Belajar dari He's Just Not That Into You

dari Amazon

Assalamualaikum.

Sudah lama mau menulis tentang ini. Alhamdulillah baru sekarang sempat menuliskannya. Kali ini, saya ingin berbagi soal buku He's Just Not That Into You, sebuah buku yang "membantu" memutuskan hal penting dalam hidup saya: menikah.

Buku He's Just Not That Into You ditulis oleh Greg Behrendt bersama Liz Tuccillo yang saat itu sedang terlibat dalam serial Sex and The City. Isi dari buku ini juga sudah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Tapi, menurut saya, kalau kita memerlukan "nasihat" soal hubungan perempuan dan laki-laki, lebih baik membaca bukunya hingga tuntas.



Saya pertama kali mengetahui buku ini dari acara The Oprah Show. Tidak pernah benar-benar berniat untuk membelinya sampai pada satu titik saat kebingungan melanda. Saya beli dan saya baca habis buku itu.

Kemarin saya membaca kembali buku ini. Efeknya tidak sedahsyat ketika saya membacanya dalam keadaan sedang galau berat. Jadi, kalau teman-teman memang sedang perlu pihak lain yang bantu memikirkan persoalan yang sedang dihadapi, terutama soal asmara, bacalah buku ini.

Hal-hal yang saya pelajari dari buku ini:
1. Kalau kita sedang terlibat asmara (LDR) dengan pria dan ia tak kunjung mendatangi kita, maka ia bukanlah untuk kita.
2. Kalau kita sedang terlibat asmara (LDR) atau mungkin juga yang bukan LDR, dan ia tak juga membahas soal pernikahan atau membahasnya tapi tak jelas nasibnya alias menggantung, maka ia bukan untuk kita.
3. Kalau kita sedang terlibat asmara dan ia cenderung berkata-kata kara, melecehkan, merendahkan, maka ia bukanlah untuk kita.

Tentu saja tak cukup sekali saya membaca dan mempercayainya. Butuh waktu yang cukup lama untuk meyakinkan diri bahwa si dia yang saya cintai sepenuh hati itu (eeaaa) bukanlah untuk saya, bukan jodoh saya, dan ia ga naksir sama saya, walaupun ia berulang kali berkata cinta dan ungkapan sayang lainnya.

Kenapa?
Karena, jika ada seorang pria yang naksir sama kita dan ia hendak menikahi kita maka ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan kita. Ia akan berusaha sekuat tenaganya berada di samping kita selamanya (dan saya pun teringat suami, hehehe).

Karena pria, laki-laki, diciptakan sebagai "pemburu". Ia akan berburu, mencari dan mendapatkan apa yang dia inginkan. Jika ia sudah mencintai, menyukai dan menjatuhkan pilihannya pada seorang perempuan, ia akan mengejarnya dan mendapatkannya dengan segala kemampuan yang ada. Apapun yang terjadi.

Jadi, segala alasan tak bisa datang (buat yang sedang LDR), tak bisa segera menikahi karena pekerjaan, keluarga, dan seribu alasan lainnya adalah sebuah tanda yang jelas bahwa dia, pria itu, betapapun ganteng, kaya raya, soleh, bukanlah untuk kita. Berhenti menghabiskan waktu untuknya, dan segera ubah rencana hidup kita. Jangan buang-buang waktu menanti sesuatu yang tak pasti.

Seru kan?
Tentu tidak mudah buat kita, perempuan yang sudah telanjur jatuh hati dan percaya pada seseorang walaupun memang orang itu berada jauh, entah dimana. Saya pun tak lantas percaya pada buku ini. Tapi, setelah saya mengalami sendiri, barulah terasa.

Tidak butuh waktu lama untuk suami saya (calon suami, waktu itu) untuk datang ke Jakarta menemui saya dan kemudian menikahi saya. Sementara saya sudah cukup lama menunggu seseorang yang berulang kali datang tapi tak jua mengajak saya ke pelaminan.

Jadi, benarlah apa yang dikatakan Randy Pausch, kalau soal pria, jangan dengar kata-kata cinta semanis madu yang keluar dari mulutnya, tapi lihatlah tindakan-tindakannya yang kelak membuktikan kata-kata cinta itu. Kalau ia benar cinta, ia pasti akan melakukan sesuatu untuk mewujudkannya.

Nah, pesan saya untuk teman-teman yang mungkin sedang terlibat asmara LDR dengan orang asing, terutama orang Turki: perhatikan baik-baik. Kalau ia termasuk seperti yang saya jelaskan di atas, saatnya untuk berpaling. Jangan memaksakan diri. Jangan mempermalukan diri sendiri. Kata Greg, always be classy, never be crazy. 

Lebih jelasnya, daripada menunggu yang tidak jelas, silakan baca buku He's Just Not That Into You.
Selamat membaca.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...