Monday, January 4, 2016

MARKIBUN (10): Berkebun di Musim Dingin




Assalamualaikum.

Musim dingin lagi. Ngebon lagi.
Sebelum saya cerita soal ngebon di musim dingin, saya mau kasih satu kutipan biar teman-teman sekalian tetap semangat ngebon.

"There are no gardening mistakes, only experiments." (Janet kilburn Phillips)

Jadi jangan takut salah di kala sedang rajin dan semangat berkebun. Jadikanlah semua sebagai percobaan. Kalo tumbuh ya alhamdulillah, kalo mati ya tanam lagi.

Itu juga yang terjadi pada saya sebelum berangkat mudik. Pohon kangkung berulang kali kena hama. Pohon cabe rawit yang benihnya pemberian pawang emineshares pun tak keluar-keluar juga cabenya. Malah beberapa saat sebelum saya berangkat, keluar cabenya. Hahaha, ga kompak.

Sebelum berangkat mudik, saya galau karena harus meninggalkan kunyit, jahe, dan cabe. Ibu mertua tidak berjanji akan menyirami pohon-pohon saya tapi suami memang menitipkan rumah kami kepadanya.




Alhamdulillah, kesayangan-kesayangan saya itu bertahan ditinggal sebulan. Tak lama, saya langsung bongkar semua dan memanen jahe, kunyit serta cabe rawit yang hanya 6 biji! Cabe Antep yang masih hijau saya biarkan hingga ia memerah mempesona. Cakep yaaa.



Setelah itu, semangat berkebun muncul lagi, terutama karena saya berhasi mendapatkan bibit-bibit sayuran cap Panah Merah di saat sudah tak punya harapan bisa membawa bibit. Saya membeli bibit bayam merah, kangkung bangkok, tomat, timun baby dan caisim. Langsung saya uji coba dan tanam semua walau suhu udara dingin bukan main. Toh di dalam ruangan, masih ada kehangatan dan matahari masih bersinar.

Selain itu saya juga mencoba menanam jagung pemberian ibu mertua yang katanya jagung organik, dan sereh yang saya beli di pasar tradisional dekat rumah. Untuk sereh, saya merendamnya dengan sedikit air hingga akarnya keluar. Setelah itu baru pindah ke tanah.

Nah, inilah percobaan saya. Seperti yang saya katakan, jika mereka bisa tumbuh ya alhamdulillah, kuasa dan rejeki dari Alloh swt. Kalau tidak, mari bersabar menunggu waktu yang tepat untuk menanam kembali.

Tunas-tunas mungil mulai menghiasi tanah. Entah akan seperti apa jadinya. Yang pasti, saya bahagia.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...