Friday, July 15, 2016

NGAJI di WARTEG: #NgajiHikam Bab ke-168 Kultwit oleh Pesantren @sidogiri

Assalamualaikum.

Ada ceceran mutiara hikmah yang teronggok di daftar draft postingan. Alhamdulillah bisa terbit juga. Ini kultwit di bulan Ramadan yang insya Alloh isinya masih relevan seiring waktu berjalan. Semoga kultwit ini bermanfaat, dan seperti temanya, makin mendekatnya kita kepada Alloh swt. Aamiin.





"@sidogiri: Assalamualaikum tweeps! Serial #NgajiHikam mau di mulai. Sambil ngabuburit, yuk isi waktu lowong dengan hal positif yang bermanfaat."

"@sidogiri: Serial #NgajiHikam sore kali ini memasuki bab-168, nerusin serial yang dulu. Tema utamanya: "Rasa Malu yang Mendekatkan Kepada Allah.""

"@sidogiri: Baca kalam hikmah Ibnu Athaillah berikut ini yah. Bismillah...~> https://t.co/TbEDotym5r"

"@sidogiri: "Lantaran Adab, seorang kadang malu memohon kepada Allah. Karena merasa yakin dengan anugerah Allah, atau cukup dengan mengadu kepada-Nya.""

"@sidogiri: Banyak orang yang berfikir, seharusnya seorang muslim itu tunduk kepada Allah. Setiap muslim harusnya pasrah pada ketentuan takdir Allah."

"@sidogiri: Namun sayang, banyak juga yang tak mengerti seperti apakah makna kepasrahan yang sesungguhnya? Apakah sebenarnya makna tunduk kepada Allah?"

"@sidogiri: Apakah "pasrah" hanya cukup dengan diam saat disakiti orang? Ataukah "tunduk" itu sebatas bersabar saat ditimpa musibah atau cobaan hidup?"

"@sidogiri: Nah, disini Anda bisa berkaca pada kisah Nabi Ibrahim, ketika beliau hendak dilempar ke dalam kobaran api oleh pasukan kejam Raja Namrudz."

"@sidogiri: Pas detik terakhir sebelum dilempar, Nabi Ibrahim di datangi Malaikat Jibril. Malaikat Jibril hendak menawarkan bantuan, jika dibutuhkan."

"@sidogiri: Ternyata jawaban beliau mengherankan: "Aku tidak butuh bantuanmu." Malaikat Jibril lalu menimpali: "Kalau begitu, mohonlah pada Tuhan-mu!""

"@sidogiri: Nabi Iabrahim kemudian sekedar memohon kepada Allah:
حسبي الله ونعم الوكيل
(cukuplah Allah sebagai tempatku berpasrah diri)."

"@sidogiri: Mungkin saja Anda paham, latarbelakang Nabi Ibrahim tidak mau berdoa mohon keselamatan ialah: lantaran beliau merasa malu kepada Allah."

"@sidogiri: Malu karena khawatir dianggap tidak rela dengan takdir Allah, sehingga beliau terpaksa harus berdoa agar diselamatkan dari kobaran api."

"@sidogiri: Inilah maksud kata "Adab" dalam hikmah Ibnu Athaillah di muka tadi: ialah Adab mulia yang mengantar pelakunya tunduk-pasrah pada takdir."

"@sidogiri: Atau bisa jadi Nabi Ibrahim urung berdoa, karena beliau telah yakin pada takdir: bahwa Allah pasti menentukan yang terbaik bagi hamba-Nya."

"@sidogiri: Sehingga Nabi Ibrahim lebih mengedepankan Adab dengan cara diam, ketimbang memaksakan kehendak sendiri agar selamat dari siksaan api."

"@sidogiri: Adab level tinggi semacam ini mampu meluluhkan hati yang keras. Dapat memunculkan sikap merendah atau merasa terhina dihadapan Allah."

"@sidogiri: Dari hati yang selalu merasa terhina disisi Allah, biasanya tumbuh kepasrahan total. Pasrah pada takdir & segala ketentuan syariat-Nya."

"@sidogiri: Pasrah pada takdir bukan berarti lemah. Justru kepasrahan total kepada Allah menjadi bukti kekuatan iman. Makin berpasrah, makin kuat iman."

"@sidogiri: Dengan keimanan yang kuat berarti memiliki peluang besar dicintai Allah. Dicintai Allah tentu lebih bermakna ketimbang sekedar mencintai."

"@sidogiri: Semoga saja kita termasuk dalam bagian kelompok mulia ini. Allahumma Ij'alna Mihum. Sekian #NgajiHikam sore ini. Wassalamualaikum tweeps..."
posted from Bloggeroid

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...