Monday, October 16, 2023

Kecoa Tanpa Kepala

Agak jijay liat gambar ginian tu. 
Tapi ini udah yang paling kiyowo lah. 
Pinjem ya, kaskus. 

Assalamualaikum. 

Jam setengah 12 malem. Belum tidur. Masih excited padahal pagi nanti ada kelas, 7.30. Kebiasaan kalo abis ngopi dan abis telponan sama mantan bos. Si bos sekarang memimpin cabang lain tapi masih suka apdet gosip-gosip terbaru seputar dunia persilatan. 

Intinya aku tu fed up banget sama how things are going in our place. Ini kenapa campur-campur macam anak Jaksel? Gapapa lah sesekali. Aku toh guru basa Enggres. 

Jadi aku tu abis curhat sama mantan bos. Well, dia tu emang qualified banget jadi bos. Sayang, aku ga sempet belajar banyak dari dia. Ilmu jualannya mumpuni dan kami sama-sama suka ikutan webinar, baca quotes, baca buku-buku leadership dan yah gitu lah. Dan sekarang tu, bosku jauh banget dari bos kemaren. Bagai langit dan bumi. Dan saat ini aku beserta teman-teman sudah pada taraf ilfil berat sama bos ini. Ottoke, ottoke

Aku tu dah nyampah mulu kerjanya saking penuhnya ini kepala. Sama yang dulu, aku sering diapdet, stres karena dia gercep banget, ga gercep kelindes aja pokoknya. Jadi stresnya karena harus terus belajar biar pinter. Aku ga pinter-pinter. Tapi I actually enjoyed it. Workload mah dari dulu sama aja. Tapi aku selalu punya target. Ada sense of achievement dan accomplishments. 

Yang sekarang? Rapat aja hampir ga pernah. Ga pernah brainstorming. Yang ada kepalaku ngebul mikirin berjuta masalah yang ga abis-abis. Ga pernah punya ide buat meningkatkan pendapatan. Ga nanya juga, elu hepi ga sih kerja sama gw? Ga pernah nraktir, dalam arti abis kita achieve something trus dia treat us gitu ya. Ya gimana mau nraktir, achieve something juga engga. Dan gabut. Dan ga jelas. Dan ga guna. 

Akhirnya, salah satu guru bilang begini "Kecoa tanpa kepala itu masih bisa hidup seminggu loh, mba." Dan aku langsung gugling dong. Eh, bener loh. Kecoa tu tanpa kepala bisa tetap bernapas karena alat pernapasannya ga di kepala. 

Jadi, aku menganalogikan kami semua sebagai kecoa tanpa kepala karena kepalanya lebih suka bikin video smule-an dan tiktokan. Hey, boss, kerja tim itu tektokan bukan tiktokan. Dan karena kami sudah sangat terbiasa auto-pilot dengan memahami semua printilan kerjaan kami, jadilah kami zombie kecoa yang auto-pilot. Serem ya? Iya, seserem itu. 

Dan aku sudah diwanti-wanti sama mantan bos, sabar yaa. Biarlah jadi kecoa tanpa kepala. Nanti akan ada jalan keluarnya. 

Ya, marilah jadi kecoa tanpa kepala, siapa takut? Asal bukan kecoa terbang aja sih. Kali ini aku berusaha menempa diriku menjadi personel dan profesional yang lebih baik. Terus belajar dan memperbaiki kekurangan. Fokus pada hal yang bikin hepi lahir batin. Bersyukur atas segala ketentuan yang digariskan Allah. Hingga nanti datang ketetapan Allah untuk kami semua, tetap jadi kecoa tanpa kepala atau kecoa terbang yang melayang tinggi ke angkasa menggapai mimpi dan cita-cita kami. 

Hanya waktu yang akan menjawabnya. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...