Ini ceritanya saya sedang bernostalgia.
Di rumah saya di Jakarta, pagi-pagi sekitar jam 9 atau 10, biasanya ada tukang jajanan, mbok-mbok bawa gendongan. Isi gendongannya itu adalah jajanan yang sangat tradisional. Ga tau deh, sekarang masih ada ga yah? Salah satu isi gendongannya itu adalah urab jagong, yaitu jagung rebus yang diberi kelapa dan gula. Biasanya ibu saya suka beli satu pincuk yang berisi urab jagong, ketan hitam dan beberapa cendil atau canil atau getuk.
Jaman saya pergi kuliah pagi-pagi buta dulu pernah juga bertemu si mbok penjual jajanan ini. Kami satu bis dan biasanya si mbok akan turun di halte dekat pabrik mobil. Mantep ye, nostalgianya. Hehe.
Nah, kalo di Antep saya tiba-tiba kepengen jajanan kayak gitu ya derita lo aja deh, yeee. Yah, walau agak susah untuk menghadirkan semua jajanan itu, setidaknya saya masih bisa usaha bikin urab jagongnya. Ternyata proses pembuatannya tidak terlalu sulit dan orang Antep asli yang ada di rumah saya pun doyan. Haha.
Urab Jagong
(dari NCC Jajanan Tradisional Indonesia)
Bahan:
3 buah jagung kering, pipil dan rendam semalaman
50 g kelapa kering (yah, apa daya ^^)
Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Rebus jagung yang sudah direndam sampai empuk. Tiriskan.
2. Kukus hingga jagung merekah (saya kukus jagung dan kelapa kering sekalian).
3. Sajikan dalam mangkok dan beri gula pasir.
No comments:
Post a Comment