Minggu ini, Webinar Homeschool membahas tentang model dan metode homeschool. Jadi, buat yang masih bingung memilih model homeschool yang akan diterapkan di rumah. Ayo, duduk manis dan baca terus yaaa \^^/
Ada banyak model dan metode homeschool yang berkembang di dunia persekolahan rumah.
Model yang umum ditemui adalah model school-at-home atau sekolah yang dilakukan di rumah. Model ini banyak diterapkan oleh praktisi homeschool karena bentuk "sekolah" sudah dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Model ini dipilih karena terstruktur dan dipandu oleh kurikulum yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan keluarga. Tapi, memindahkan sekolah ke rumah bukanlah pekerjaan yang mudah karena orang tua bukanlah guru dan atmosfer "sekolah" nyaris tidak bisa ditemukan di rumah. Namun demikian hal ini bisa disiasati dengan fleksibitas dalam belajar, seperti kapan harus belajar dan apa yang akan dipelajari. Proses belajar disesuaikan dengan minat anak dan orangtua dapat memperkaya bahan belajar dan cara belajar sehingga anak tidak hanya belajar dari buku tapi juga dari sumber lain seperti internet dan lain-lain. Yang penting orang tua harus terus memelihara semangat belajar anak dan keingintahuannya.
Model lain yang bisa jadi pilihan para praktisi homeschool adalah model unschooling. Model ini tidak mempunyai struktur dan proses belajar adalah proses alami seperti makan dan tidur sehingga proses belajar sangat tergantung pada minat dan kebutuhan anak. Pada model unschooling ini, kita tidak membutuhkan kurikulum dan orang tua berperan sebagai inspirator dan fasilitator yang memberi contoh, menyediakan lingkungan belajar, target pencapaian dan kualitas pembelajaran.
Selain school-at-home dan unschooling, ada model classical homeschool yang menekankan pada studi literatur, sejarah, aktivitas intelektual yang terstruktur dan disiplin. Mungkin model ini tidak terlalu umum di Indonesia tapi dikenal di dunia homeschool secara global.
Ada pula model homeschool yang berdasarkan pemikiran tokoh tertentu seperti Charlotte Mason, Montessori, atau Waldorf. Masing-masing model ini mempunyai ciri khas dan kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Yang menarik untuk saya adalah model eclectic homeschool atau model mix and match. Model ini tidak mengikuti model homeschool tertentu secara ketat tapi menyerap dan memadukan berbagai model homeschool. Dengan demikian, model ini memberikan ruang yang cukup luas untuk perbaikan dan penambahan sehingga bisa diatur sesuai keadaan keluarga.
Jadi, mau pilih yang mana?
Karena anak-anak saya masih kecil, sepertinya model unschooling bisa diterapkan. Mereka belum perlu rangkaian kegiatan yang sangat terstruktur dan saat ini mereka memang sedang "iseng-isengnya" alias pengen tau aja (kepo berat!). Jadi, saya hanya perlu mengarahkan dan mengawasi. Hanya saja saya masih harus belajar sabar dan belajar berbagi waktu serta belajar menjadi contoh yang baik sehingga bisa menularkan kebiasaan yang baik pula. Insya Alloh.
Model mana yang sesuai dengan keluarga kita hanya kita yang bisa menjawabnya. Tidak ada model yang paling benar atau yang paling baik karena keadaan setiap keluarga berbeda-beda. Yang pasti bersiaplah untuk selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perkembangan yang terjadi di dalam keluarga. Dan yang pasti orang tua harus banyak belajar dan membaca sehingga bisa mendapatkan manfaat dari banyaknya model homeschool yang ada.
"Jadikan keluarga homeschool lain sebagai inspirasi dan BUKAN intimidasi." ~Sumardiono
Ingin ikut merasakan serunya Webinar Homeschool yang diadakan oleh Rumah Inspirasi? Silakan kunjungi Rumah Inspirasi untuk info lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment