Thursday, January 30, 2014

Ada Apa dengan Makanan Cepat Saji (Fast Food)?



Sudah lama saya berhenti makan di restoran cepat saji atau fast food. Di Antep, tidak terlalu banyak restoran cepat saji. Beberapa nama terkenal yang memberanikan diri buka cabang di Antep adalah Burger King, McDonalds, Sbarro, KFC, dan Popeyes. Standar yah?

Dulu, memang saya masih suka tergoda dan menuruti hawa nafsu untuk makan di restoran cepat saji. Tapi, belakangan kebiasaan itu makin berkurang karena saya mulai mencoba membuat sendiri menu-menu yang ditawarkan si resto cepat saji itu. Akhirnya, kami pun berhenti makan fast food.

Nah kemaren dulu saya menemukan artikel tentang makanan yang disajikan di resto cepat saji. Mudah-mudahan bisa menjadi sebuah pertimbangan untuk kawan-kawan semua. Mudah-mudahan juga, kebiasaan makan di resto cepat sajinya menjadi berkurang dan insya Alloh berhenti total. Aamiin.

Siaaaap?

1. McNuggets
Apa isi McNuggets atau nuggets keluaran McDonalds?
Jadi, si McD mencampurkan tulang dan bangkai sisa-sisa ayam dalam food processor untuk kemudian diolah jadi nugget. Biasa aja? İya, tapi ada seorang mantan pegawai McD yang tidak sengaja meninggalkan 100 nuget ayam di meja saji terlalu lama dan ternyata si nuget itu meleleh dan mencair menjadi cairan yang tidak jelas bagaimana jadinya. Tampang nugetnya pun tidak dapat dikenali lagi. Nah, kalo memang terbuat dari daging ayam, kenapa bisa mencair?

2. Salad
Untuk "mengimbangi" asupan gizi, banyak resto cepat saji menyediakan salad. Tapi percaya ga kalau daun selada yang digunakan resto-resto cepat saji itu disemprot propylene glycol untuk membuat daunnya tetap krispi. Si PG ini biasa ditemukan di cairan antifreeze dan pelumas yang digunakan untuk hubungan suami istri. Err.. yakin, masih  mau makan saladnya?




3. Kentang Goreng
Makanan favorit di resto cepat saji adalah kentang goreng. Faktanya, kentang goreng yang disajikan di McD and KFC mengandung banyak sekali pengawet. Saking banyaknya jika kita menyimpan kentang goreng keluaran dua resto tersebut selama 3 tahun, si kentang tidak akan terlalu bulukan. Jadi kalo beli kentang goreng ga habis bisa disimpan sampai 3 tahun, cuy.

Sebenarnya masih ada beberapa menu yang mengerikan tapi karena di Antep kurang umum karena menunya tidak ditawarkan jadi ga usah dibahas yah. Yang pasti, namanya juga cepat saji, kita harus waspada terehadap bahan makanan yang mereka gunakan dan cara mengolahnya. Bandingkan saja dengan waktu yang kita habiskan di dapur sendiri demi mendapatkan sepiring nasi plus ayam goreng tepung dan kentang goreng. Pasti lebih dari 15 menit kan?

Jadi, demi kesehatan diri dan kantong kita, yuk deh kita mulai membiasakan gaya hidup sehat. Masak sendiri makanan kita dengan memilih bahan-bahan makanan yang alami dan segar. Kalau semua orang berpikiran sama dengan kita, siapa tahu di masa depan tidak ada lagi yang namanya resto cepat saji. Semoga.

Artikel asli bisa dilihat di huffingtonpost
Untuk lebih yakin tentang bahaya fast food terutama dari McD, silakan lihat trailer film dokumenter Supersize Me berikut ini:



Video yang lengkap bisa dilihat disini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...