Friday, February 7, 2014

NGAJİ di WARTEG: Hindari Hasad Dengki (Ringkasan Tazkiyyatun Nafs Bagian Kedua)

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

dari Islamic Tumblr

Alhamdulillahirobbil 'alamin, wabihi nasta'in 'ala umuriddunya waddin, ashsholatu wassalamu'ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa'ala alihi washohbihi ajma'in. Robbisrohli sodri, wayassrili amri, wahlul uqdatammilisani yafqohu qouli.

Hari ini saya akan meneruskan kembali ringkasan Tazkiyyatun Nafs mengenai pintu masuk setan dalam jiwa manusia.

Pintu masuk yang kedua adalah hasad dengki tamak serta riya.

Definisi hasad /dengki adalah berangan-angan nikmat dari orang lain lepas dari dirinya.
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. An-Nisaa’ (4): 32)

Bahaya hasad:

  • Tidak menyukai apa yang Allah takdirkan
  • Membuat orang sengsara
  • Meyerupai orang yahudi 
  • Bertentangan dengan kesempurnaan iman.“Kalian tidak akan beriman hingga menginginkan untuk saudaranya hal-hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)
  • Membuat kita lupa untuk berdoa dan meminta kepada Alloh
  • Kufur nikmat
  • Dzalim

Menurut hadis dari Tirmidzi bencana melepas dua ekor srigala lapar di kandang kambing tidak lebih besar dari bencana yang menimpa agama seorang muslim dan sikap serakah terhadap harta dan hasad dengki. Sesungguhnya sifat hasad memakan segala kebaikan seperti api menjilat kayu kering. Dan apabila seseorang itu tamak/serakah maka ketamakannya itu membuatnya buta/tuli. Jika org sudah tamak maka setan berusaha membuatnya senang mencari muka dan berhias untuk orang yg dipamrihi dengan berbagai riya sehingga sampai membuat orang yang dipamrihi itu seolah-olah sesembahannya. Naudzubillahumindzalik. Jika sudah seperti ini maka kita sudah jatuh dalam syirik yang merupakan dosa besar yang tidak diampuni Alloh swt. Oleh krn itu kita harus terus mengoreksi diri/muhasabah.

Tentang muhasabah ini imam Ahmad meriwayatkan dari Umar bin Khatab:
Hisablah diri kalian sebelum dihisab. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang. Karena kalian akan lebih mudah menghadapi hisab kelak jika sekarang kalian menghisab diri kalian dan berhiaslah untuk hari menghadap yang paling agung.
Al Hasan berkata sesungguhnya seorang hamba masih akan tetap baik selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri serta menjadikan muhasabah sebagai capaiannya.

Lebih jauh tentang muhasabah dapat dibaca di buku karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Manajemen Qalbu Melumpuhkan Senjata Setan.

Selain muhasabah kita dapat pula memperbanyak dzikrullah. Alloh berfirman




Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa jika ditimpa waswas dari setan mereka ingat ada Alloh maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (QS Al A'raf: 201).

Wallahualam bishshowwab. Billahitaufiq walhidayah wassalam.

http://www.youtube.com/watch?v=bh1_kwRn8RQ
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/bahaya-hasad.html



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...