Friday, March 14, 2014

NGAJI di WARTEG: Tarbiyah Satu Juz Sehari



Jika hari ini kita belum bisa beribadah dengan satu juz, kita tidak boleh putus asa, karena proses tarbiyah memang panjang.

Namun dibalik panjangnya, sesungguhnya kita juga dapat menyingkat dengan kesungguhan dan kerja keras. Kita harus sadar, dan mengatakan pada diri kita, 

"Sampai kapan saya tidak bisa?" 

"Sampai kapan saya belum merasakan pentingnya?"

"Dan sampai kapan saya tidak merasakan suatu kerugian besar jika hari ini tidak beribadah satu juz? "
Inilah nuansa tarbiyah yang harus kita bangun dalam diri kita, bukan nuansa pemakluman yang tiada batas.

Ingatlah bahwa tarbiyah bermakna upaya memproses diri menuju lebih baik, dan kebaikan itu ada dalam ibadah satu juz tiap hari.

Jika kita menyerah dengan kondisi kita, berarti kita sudah menghentikan proses tarbiyah dalam diri kita.

Karena itu mutarabbi (orang yang terus berusaha memperbaiki diri) yang sejati adalah mereka yang tidak pernah menyerah dengan kondisi yang belum memuaskan hari ini.

Jangan berlindung dari kesibukan, anak, pekerjaan, bisnis, banyak acara dan sebagainya. Karena sejatinya semua kesibukan kita tidak akan pernah terhenti kecuali kita mati.

Lalu, apa jadinya jika sampai mati pun kita belum melakukan ibadah ini, karena halangan & kesibukan yang memang tidak akan pernah terhenti.

Ust. Abdul Azis Abdur Rauf, alhafidz.
dari Islamedia

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...