Monday, May 11, 2015

Suatu Hari di Taman



Assalamualaikum.

Baba libur kerja. Ibu ada janji ketemu om Aji, ambil titipan. Anak-anak mau tak mau ikut karena janjiannya di taman, Celal doğan Parkı. Taman ini terletak di kawasan yang cukup elit. Ukurannya tidak terlalu besar tapi cukup banyak orang yang datang berkunjung ke taman ini. Di tengah taman ada kolam dengan sedikit "cuplikan" dari Zeugma. Tapi hari itu kolam sedang dikosongkan. (Gambar di atas)

Udara masih cukup dingin ketika kami datang. Matahari bersinar cerah. Sudah hampir tengah hari ketika kami menjejakkan kaki di taman Celal Doğan Parkı. Karena yang ditunggu masih tak jelas kabar beritanya, saya pun mengajak anak-anak bermain. Suasana taman tak terlalu ramai jadi kawasan bermain pun tak penuh dengan anak-anak. Hanya ada satu-dua pengunjung.

Anak-anak lalu mencoba bermain perosotan. Perosotan kali ini anti-mainstream, ^^. Biasanya, anak-anak harus naik tangga sebelum kemudian meluncur turun. Tapi yang ini, tak ada tangga. Hanya ada semacam tali-temali yang harus dipanjat sebelum akhirnya bisa meluncur ke bawah.

Azra dengan senang hati mencoba. Ali Osman keok di percobaan pertama. Dia menyerah dan menangis tak mau main perosotan lagi karena terlalu sulit. Tapi ketika bertemu tangga dari kayu yang sederhana di sisi lain perosotan, ia pun mau mencoba lagi. Saya jadi bertanya-tanya, yang mana yang anak perempuan ya?




Usai main perosotan, saya mengajak anak-anak mengelilingi taman dan menemukan bunga-bunga liar berwarna kuning yang banyak tumbuh di antara rerumputan di taman dan pinggiran jalan. Saya putuskan untuk memotretnya karena penasaran dengan bentuk si bunga liar itu. Ternyata dia sejenis Dandelion, Taraxacum officinale. Musim semi memang musim ketika alam menjadi sangat cantik. Semua bunga bermekaran. Yang liar saja bermekaran dengan cantiknya, apalagi yang dirawat di kebun dan taman-taman. Sungguh memesona.




Habis mengelilingi taman dan yang ditunggu masih belum muncul juga, Baba memutuskan untuk istirahat sambil ngeteh di Bellapais Cafe yang berada di sudut Celal Doğan Parkı. Taman ini memang dikelilingi banyak tempat makan. Ada cafe, ada resto, ada pula kedai kadayıf dan künefe.

Selain cafe, ada juga satu sekolah yang terletak di seberang taman. Ketika kami masuk ke kafe, ada dua meja yang diisi oleh anak-anak sekolah. Satu meja anak perempuan dan satu meja anak laki-laki. Mereka duduk berjauhan. Di dalam malah ada sepasang anak sekolah duduk menghabiskan waktu istirahat mereka.


Bayangkan berapa uang saku mereka jika saat istirahat mereka bisa duduk di kafe? Yang dipesan oleh si grup anak lelaki itu adalah kola dan kentang goreng dalam mangkuk besar. Suami saya lalu bercerita bahwa daerah di sekitar Celal Doğan Parkı memang daerah orang berada. Wajar saja anak-anak mereka bersekolah dan menghabiskan waktu istirahat di kafe.

Keadaan itu sungguh berbeda dari lokasi tempat tinggal kami yang jauh dari keramaian dan sekolah tidak berada di dekat kafe. Market pun tak berada terlalu dekat.

"Saya senang tak perlu  mengajar lagi. Bebas sakit kepala." Ujar suami ketika menyadari anak-anak yang duduk di dekat kami itu adalah anak sekolah. Hehe, dia memang sudah menyerah bekerja sebagai guru sekolah. Tak sanggup menghadapi suasana kelas yang bising.

Akhirnya pesanan kami datang, gözleme dalam porsi yang ajaib, haha. Gözleme adalah seperti roti ceper yang dilipat-lipat dan diisi keju atau cokelat, kalau suka. Seperti martabak tapi tak senikmat martabak. Kalau saya beli gözleme di depan Oli Center, saya hanya akan diberi gözleme dalam kertas pembungkus. Tapi, ini kan kafe, wajar saja penampilannya seperti di bawah ini yaaa.




Yang ditunggu akhirnya menampakkan dirinya. Ia menyerahkan sebuah tas besar berisi bahan makanan dari Jakarta. Senangnyaaa!

Alhamdulillah. Tak banyak yang bisa dilakukan kalau si Baba libur kerja. Paling hanya bisa ke taman dan ke mol. Apalagi anak-anak masih dalam rangka toilet training. Tadinya, saya ingin pergi ke danau buatan yang terletak agak jauh dari kota. Tapi udara masih terlalu dingin. Insya Allah, suatu hari nanti lah yaaa.


posted from Bloggeroid

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...