Friday, September 4, 2015

NGAJI di WARTEG: Perjalanan Mencari Jodoh



Assalamualaikum.

Sekali-sekali, mari bicara soal jodoh. Mungkin soal ini adalah soal yang membuat orang galau berkepanjangan. Saya pun termasuk yang pernah galau dan butuh waktu lama buat saya untuk keluar dari jebakan jomblo.

Daripada galau berkepanjangan dan berputus asa, lebih baik baca dulu yang satu ini. Semoga tulisan tak seberapa ini bisa membantu teman-teman sekalian menemukan jawaban dari segala pertanyaan yang bersemayam di hati.

Hal yang pertama harus dilakukan ketika akan memulai perjalanan mencari jodoh adalah taubat. Mohonlah ampun kepada Allah swt atas segala dosa yang sudah kita buat. Dan mulailah bertekad untuk menjauhi segala apa yang dilarang Allah swt dan melaksanakan segala perintahNya. Sadarilah bahwa kita adalah hamba yang sangat bergantung pada pertolonganNya. Jika Alloh swt berkenan, Ia mampu mendatangkan jodoh dalam sekejap. Tapi jika dosa kita begitu banyak, tentu saja akan butuh waktu untuk kita membersihkan diri dan kelak dipertemukan dengan jodoh kita.

Setelah bertobat, perbaiki prasangka kepada Allah Ta'ala. Jangan mempersulit diri dengan iri kepada teman-teman yang sepertinya mudah sekali berjodoh. Fokuslah pada usaha memantaskan diri dan terus berbaik sangka kepada Allah swt. Allah maha tahu kapan waktu yang tepat untuk kita bertemu jodoh kita.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, 'Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675)

Hal berikut yang harus kita lakukan dalam rangka menanti jodoh kita adalah dengan memperbanyak dan memperbaiki ibadah kita. Sudahkah kita sholat tepat waktu? Kita ingin jodoh datang tepat waktu tapi kita sulit sekali sholat tepat waktu. Seharusnya kita penuhi dulu segala kewajiban sebelum menuntut hak.



Salah satu yang cukup banyak dilakukan orang yang gelisah menanti jodohnya adalah sedekah. Harap diingat, sedekah seribu perak itu tidak cukup layak untuk menjemput jodoh kita. Sedekahlah dengan harta terbaik. Coba lihat di kamar kita, adakah benda kesayangan yang kelak bisa kita sedekahkan? 

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (QS. Ali ‘Imran: 92)

Cukup banyak situs yang membahas soal sedekah. Jika kita masih ragu akan "keajaiban" sedekah dan janji Allah swt tentang balasan sedekah, silakan buktikan sendiri. Sedekahlah dengan yang terbaik dan rasakan sendiri kedahsyatannya.

Satu hal yang paling penting dalam hal jodoh adalah usaha. Bagaimana usaha kita menemukan jodoh? Pacaran? Jelas salah. Ta'aruf dalam rangka menikah, bisa dilakukan. Meminta bantuan kepada orang tua dan kerabat yang dipercaya, juga bisa menjadi salah satu jalan. Atau mencari sendiri, lewat biro jodoh online yang bertebaran dimana-mana. Pasang foto di media sosial dalam rangka mencari jodoh adalah tindakan sia-sia yang merugikan pelakunya. Hal itu malah akan membuat kita terkesan murahan. Media sosial bukanlah tempat yang tepat mencari jodoh karena monyet pun bisa punya akun medsos. 

Perlu dipahami bahwa kita tidak perlu terlalu ngotot mendapatkan "jodoh" yang sepertinya cocok dengan kriteria jodoh ideal yang ada di kepala kita. Jika kita sudah mengenal seseorang tapi ia tak kunjung melamar atau tidak tampak melakukan hal-hal yang semestinya harus dilakukan orang yang ingin menikah, maka tinggalkanlah. Jangan buang-buang waktu. 

Jodoh itu mudah. Ia tidak akan membuat kita bingung dan membuat hal-hal menjadi rumit. Tapi harap diingat, sekali saja kita menyimpang dari ajaran agama Allah swt, maka tidak ada keberkahan yang tercurah pada kita. Jadi, bagaimanapun cara kita mencari jodoh, tetaplah berada dalam koridor syariat Islam.

Setelah berusaha maksimal, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (QS Al-Baqarah: 45-46)

Apapun halangan dan rintangan yang menghadang saat kita menanti jodoh atau saat mencari jodoh adalah hal biasa yang tidak perlu didramatisasi dengan mengumbarnya di media sosial atau membahasnya dengan orang lain. Orang lain itu takkan bisa menolong dan belum lagi terbukti bisa dipercaya menyimpan semua rahasia kita. Jadi, sungguh amat berbahaya membocorkan soal masa depan kepada orang-orang yang merupakan makhluk lemah, sama seperti kita.

Lebih tepat jika di setiap gundah dan galau yang kita rasakan, kita tunaikan sholat. Tak perlu campur tangan manusia, mari bermain di langit lewat untaian dan rintihan doa. Insya Allah, hati jadi tenang, urusan pun bisa lebih mudah selesai karena kita serahkan pada ahlinya, Allah Ta'ala.

Yang terakhir, apapun yang terjadi, yakin dan pasrahkan semuanya kepada sang maha pencipta, Allah swt. Allah swt yang menciptakan kita, pastilah Allah swt tahu yang terbaik untuk kita. Berulang kali gagal berjodoh bukanlah musibah, justru itu adalah cara Allah swt menyiapkan mental kita untuk jodoh yang terbaik. 

"Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Akhirnya, saya berharap semoga Allah mudahkan semua urusan jodoh teman-teman semua. Nikmatilah semua kejadian sebagai bentuk kasih sayang Allah swt  kepada kita karena takkan ada yang sia-sia di sisi Allah Ta'ala.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...