Ternyata buka puasa mendadak ini adalah permintaan dari ibu mertua salah satu gelin di Antep. Beliau minta kami berkumpul dan membacakan doa untuk suaminya yang sudah meninggal. Lucu juga, sih. Kenapa minta doa dari kami, ya? Hehe.
Ya sudah, terbirit-biritlah gelinnya memasak hidangan buat kami: Gulai Usus. Yang paling nikmat, tentunya, adalah bakwan dan sambel. Nyam nyam nyam.
Menu Buka Puasa: Gulai Usus & Friends ^^ |
Selesai makan, acara doa bersama pun dimulai dipimpin oleh salah satu mahasiswa Indonesia di Antep yang ternyata sekampung sama kang warteg. Oh, wow! ^^! Kita mudik bareng, yuk, boi.
Sehabis baca doa, acara makan dilanjutkan sambil ngobrol kesana kemari dan bercengkrama layaknya keluarga besar. Subhanalloh, nikmatnya Ramadhan di musim panas ya beginilah. Kami lebih mudah keluar rumah untuk berkumpul dan cuaca pun bersahabat sehingga tak perlu repot dengan jaket tebal dan sepatu bot.
Siap-Siap Baca Doa |
Senangnya bisa berkumpul dua hari berturut-turut. Duh, kalo rumahnya deket-deket sih, mending ngumpul terus aja, yaaa.
No comments:
Post a Comment