Sunday, November 17, 2013

Mencari yang Halal di Antep

Halal. Kata itu sepertinya sudah tidak asing buat kita. Saking akrabnya dengan kata itu, kita kadang lalai bahwa segala sesuatu yang terlihat halal bisa jadi tidak halal. Kita, saya terutama, seringkali menyamaratakan keadaan. Mentang-mentang tinggal di Turki yang katanya tidak memperkenankan babi sebagai bahan makanan, saya jadi lalai lagi tentang halal dan baiknya sebuah makanan.

Kepekaan saya tentang masalah halal ini baru terasah lagi setelah mulai mengikuti akun twitter @halalcorner dan @halalkitchenTV. Dua akun itu tidak hanya memberi informasi halal tidaknya sebuah produk atau tempat makan tapi juga berusaha mendidik pengikutnya dengan berbagai informasi tentang halal.

Beberapa Firma Halal yang Berpartisipasi di Halal Expo 2013

Lalu, mulailah saya mencari tahu tentang produk-produk halal di Turki (Antep). Ternyata, oh ternyata...
Yang pasti tidak semua kemasan produk di Turki (terutama di Antep) yang mempunyai cap HALAL. Sewaktu saya cek lemari dapur saya, hanya ada satu produk (teh) yang mempunyai logo HALAL. Setelah saya gugling, saya menemukan satu lembaga yang mengurusi halal dan haram ini: GIMDES. Selain GIMDES ada juga TSE. Apa bedanya? Nanti, deh, saya cari tahu dulu.

Balik lagi ke GIMDES.
GIMDES secara berkala mengeluarkan daftar firma dan produk yang telah memiliki sertifikat halal. Dan ternyata tidak semua produk yang saya temui di supermarket mempunyai sertifikat tersebut. Omaygat! Daftar firma yang memiliki sertifikat halal per 24 Agustus 2013 bisa dilihat dan didonlot disini. Ada dalam bentuk pdf.

Selain daftar firma dan produk yang bersertifikat halal, GIMDES pun punya daftar toko halal. Ya ampun. Jadi, selama ini...? Daftar toko halalnya dapat dilihat disini. Untuk daerah Antep, alamatnya:



GAZİANTEP ŞUBESİ

Pir Sultan Mah.
65. sokak
No:50 ŞehitKamil
Gaziantep
Tel:(0342) 324 74 75
(Şehit Kamil Devlet Has. Civarı)

Letak toko halal di Antep berada tak jauh dari RS Şehit Kamil. Agak belok kiri dan tersembunyi. Kalau tak salah, belokan kiri pertama setelah RS. Tokonya pun kecil tapi barang yang dijual cukup lengkap. Utamanya mereka menjual produk kering. Jika ingin daging, sepertinya kita harus mencari di toko lain dan jangan lupa mencari logo atau tulisan HELAL.

Kenapa ribet banget soal halal dan haram ini? Ga ribet, hanya berhati-hati (wara'). Lagipula, alquran dan hadis sudah memberi petunjuk mengenai hal ini:

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan (menyebut) nama selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), sedangkan dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS al Baqarah: 172-173) Lebih lengkap silakan lihat disini.

Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do’anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani). Hadis yang lain silakan lihat disini.

Jadi, mulai dari sekarang, kita (saya) harus lebih berhati-hati akan apa yang saya beli dan olah untuk hidangan yang kami santap setiap hari. Hidup di dunia hanya sementara. Mengonsumsi yang tidak halal atau syubhat (tidak jelas halal atau haram) mungkin tanpa disadari memberi kenikmatan yang sifatnya pun sementara. Padahal kehidupan akhirat adalah kekal dan bagaimana saya mempertanggungjawabkan semua kelalaian saya mengonsumsi segala yang tidak halal? Lebih baik sengsara sebentar di dunia daripada sengsara selama-lamanya di akhirat. Naudzubillah.

Semoga Alloh melindungi kita dari segala sesuatu yang tidak halal dan mengabulkan semua doa kita. Aamiin.
  

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...