Friday, January 17, 2014

NGAJI di WARTEG: Syukur Nikmat (Belajar Kultum)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, wabihi nasta’in ‘ala umuriddunya waddin, ashsholatu wassalamu’ala asrofil ambiyaa iwal mursalin wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Robbisrohli sodri, wayassrili amri, wahlul uqdatammilisani yafqohu qouli, amma ba’du. 



Dari Al-Uyeah

Salah satu cara untuk kita menjadi bahagia adalah dengan menghitung nikmat kita, yang dalam bahasa Inggris disebut count our blessings. Dan kalau kita menghitung nikmat yang telah diberikan Alloh kepada kita maka kita tidak akan sanggup untuk menghitungnya, seperti yang tercantum dalam QS Ibrahim: 34:

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
Nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita, di antaranya adalah nikmat iman, nikmat İslam, kesehatan, keselamatan dan lain sebagainya. Itupun jika kita jabarkan lagi secara rinci satu per satu rasanya terlalu banyak untuk kita perhitungkan dan seringnya kita lupa atau tidak menyadari betapa banyak nikmat yang tanpa diminta pun telah Alloh anugrahkan kepada kita. Sampai-sampai ada ayat yang berbunyi:

Fabi-ayyi ala-i rabbikuma tukaththibani
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar Rahman)
Sesungguhnya jika kita sediakan waktu untuk menghitung nikmat dari Alloh, sebagai seorang hamba sudah sepatutnya kita bersyukur. Dan jika kita bersyukur kepada Alloh atas segala nikmat yang telah Alloh berikan maka Alloh akan menambah nikmatNya untuk kita (QS Ibrahim: 7)

Bagaimana cara kita mengungkapkan rasa bersyukur kepada Alloh?

Pertama, bersyukur dengan hati.
Imam Ibnul-Qayyim mengistilahkannya dengan "Al-I'tirafu Biha Bathinan"; artinya: "Mengakui nikmat tersebut secara batin". Maksudnya, hatinya benar-benar mengakui bahwa nikmat itu semata-mata pemberian Alloh. Bersyukur dengan hati lebih sulit daripada bersyukur dengan lisan/ucapan.

Bersyukur dengan hati dapat dilakukan dengan cara selalu mengingat nikmat Alloh:
...dan ingatlah nikmat Alloh padamu, dan apa yang telah diturunkan Alloh kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Alloh memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Alloh serta ketahuilah bahwasanya Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al Baqarah: 231)
Serta memperbanyak dzikir:
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS Al Baqarah: 152)
Dalam hadis disebutkan:
Jika seorang dari kalian melihat orang lain yang diberi kelebihan dalam harta dan ketampanan, maka hendaklah ia melihat orang yang dibawahnya. (HR. Muslim).
Hal ini menunjukkan tidak bisa tidak, sebisa mungkin kita hendaknya selalu bersyukur.

Kedua, bersyukur dengan lisan.
Cara sederhana bersyukur dengan lisan adalah dengan mengucap ALHAMDULİLLAH.
Ibnu 'Abbas mengatakan: "Al-Hamdulillah Kalimatusy-Syukri"; artinya:"Al-Hamdulillah adalah kalimat untuk bersyukur". Yaitu, dengan ucapan Al-Hamdulillah, seseorang sudah dapat disebut bersyukur atau mensyukuri/menghargai nikmat Allah. Dan inilah yang disebut bersyukur dengan lisan/ucapan. 
Nabi saw bersabda: "Ma An'amallahu 'ala 'Abdin"
Artinya: "Tidaklah Alloh memberi suatu kenikmatan kepada seseorang, lalu ia mengucapkan Al-Hamdulillah, melainkan ucapan hamdalahnya itu lebih istimewa (afdhal) dari nikmat tersebut".(HR.Ath-Thabrani).
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan.

Wa Amma Bini'mati Rabbika Fahaddits
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan. (QS Adh Dhuha: 11)
Dalam hadis disebutkan:
Sesungguhnya Alloh senang melihat bekas/wujud nikmatNYA pada hambaNYA (HR Tirmidzi)
Contoh yang nyata untuk hal ini adalah orang berharta yang berzakat atau bersedekah dan orang berilmu yang membagi ilmunya.

Keempat, menjaga nikmat dari kerusakan.
Setelah Alloh berikan nikmat yang banyak kepada kita maka sewajarnya kita menjaga nikmat tersebut dari kerusakan, misalnya menjaga kesehatan jasmani kita atau menjaga iman kita dari pemurtadan dan pengingkaran terhadap agama Alloh dengan cara memperbanyak menghadiri majelis ilmu dan meningkatkan amal ibadah, dan sebagainya.

Menjaga nikmat dari kerusakan adalah juga cara kita bersyukur kepada Alloh.

Secara ilmiah, bersyukur secara teratur dapat meningkatkan kebahagiaan sebanyak 25% (hasil riset University of California). Orang yang banyak bersyukur akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, tidak mudah sakit, menurunkan tekanan darah, bisa tidur lebih lama dan bangun dalam keadaan segar. Secara psikologis, orang bersyukur memiliki emosi yang positif, lebih waspada, lebih optimis dan bahagia. Secara sosial, orang yang bersyukur adalah orang yang suka membantu, murah hati dan penuh kasih kepada orang lain.

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa orang yang memilik tingkat rasa bersyukur yang tinggi memiliki perasaan benci dan iri hati yang rendah. Subhanalloh.

Jadi marilah kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yangtelah Alloh berikan kepada kita dan semoga kita menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur kepada Alloh sehingga Alloh swt berkenan menambah nikmatNYA. Aamiin.

Billahitaufiq walhidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber:

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...