Membuat Ragi Sendiri (2)

Assalamualaikum.

Mari kita teruskan proses membuat ragi sendiri. Proses awal pembuatan ragi sudah dibahas sebelumnya. Proses berikutnya adalah menggunakan ragi hasil proses pertama tadi untuk membuat ragi biang yang bisa kita pakai untuk membuat kue dan roti.

Ragi biang ini bisa disimpan selama seminggu dan supaya lebih tahan lama, bisa dijemur dan dihaluskan sehingga lebih praktis.

Proses pembuatan ragi ini diambi dari buku Rahasia Membuat Roti Sehat dan Lezat dengan Ragi Alami yang ditulis Sangjin Ko.

Ragi Biang A

Bahan:
100 g terigu organik (saya pakai bran flour/kepekli un)
100 ml air ragi proses pertama

Cara membuat:
1. Campur bahan di dalam wadah plastik/toples dengan penutup.
2. Tutup dan diamkan selama 18-24 jam pada suhu ruang (25°C) (saya meletakkannya di atas meja dapur).

Ragi Biang B
Bahan:
100 g ragi A (saya pakai semua, tanpa ditimbang)
100 ml air
100 g terigu organik (sama seperti di atas)
2 g garam

Cara membuat:
1. Jika adonan ragi A sudah mengembang lebih dari dua kali lipat, campur dengan bahan-bahan di atas. Wadahnya yang saya pakai pun wadah yang sama.
2. Tutup dan diamkan selama 12 jam (tidak sampai 12 jam, karena ragi sudah mengembang hebat).
3. Hasil ragi B ini sudah dapat dibuat roti.

Ragi Biang C
Bahan:
100 g ragi B
100 ml air
100 g terigu organik
2 g garam

Cara membuat:
1. Jika adonan mengembang lebih dari dua kali lipat, campur dengan bahan-bahan di atas.
2. Tutup dan diamkan selama 6-8 jam pada suhu ruang. Saat ragi sudah menjadi dua kali lebih banyak, ragi dapat disimpan dalam lemari es selama 1 minggu.

Catatan dari Sangjin Ko:
Jangan hanya memperhatikan waktu fermentasi. Hal yang penting adalah kondisi adonan. Waktu fermentasi dapat berbeda-beda, tergantung bahan yang digunakan, suhu dan banyak faktor lain. Jika adonan telah mengembang dua kali lipat ukuran semula dan terdapat gelembung udara, berarti telah terjadi fermentasi.

posted from Bloggeroid